Melakukan kebiasaan-kebiasaan ramah lingkungan, sebenarnya bukan hanya bermanfaat bagi alam. Kebiasaan ini juga mempersiapkan kita agar lebih sadar saat memilih makanan sehat untuk ia konsumsi, juga dalam melakukan aktivitas lain sehari-hari. Jika dilakukan konsisten dan dalam jangka panjang, gaya hidup ramah lingkungan juga akan membangun hidup yang sehat.
Dimulai dari Kebiasaan Kecil
Gaya hidup ramah lingkungan sebenarnya bukan hanya tentang mengganti barang-barang yang biasa digunakan, dengan barang-barang berlabel “eco-friendly” yang lebih mahal atau tidak efisien loh! Sebaliknya, gaya hidup ini justru membuat keluarga seharusnya menjadi lebih hemat.
Menggunakan produk alami
Berbagai produk pembersih rumah banyak mengandung bahan kimia yang bisa jadi berbahaya. Untuk mengurangi risikonya, Bunda bisa beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan. Saat mencuci, misalnya, kita bisa memilih deterjen tanpa pewangi dan dengan lebih sedikit busa, yang menghasilkan lebih sedikit limbah bahan kimia.
Kita juga bisa menggunakan bahan-bahan alami yang sudah tersedia di rumah, seperti cuka apel, perasan jeruk atau lemon, dan baking soda. Bahan-bahan ini bisa juga loh digunakan sebagai cairan pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan. Selain itu, penggunaan produk alami ini juga bisa bermanfaat untuk Ibu yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan yang lebih sehat.
Kurangi pemakaian, gunakan kembali, dan daur ulang barang
Beberapa perlengkapan seperti car seat, tempat tidur bayi, dan pompa ASI memang sebaiknya dibeli baru. Tetapi, banyak barang lain yang tidak harus dibeli baru, seperti mainan, buku, dan pakaian, terutama jika jangka waktu pemakaiannya tidak lama. Anak-anak juga bisa diajak melakukan hal-hal sederhana seperti menggunakan dua sisi kertas atau menggunakan kalender bekas sebagai kertas kado atau kertas sampul buku.
Hindari plastik sekali pakai
Membiasakan keluarga membawa botol minum sendiri saat bepergian adalah salah satu langkah termudah untuk mengurangi penggunaan air minum kemasan. Jangan lupa juga membawa sedotan stainless steel atau bambu, dan lap bersih yang bisa dipakai ulang. Saat memesan makanan dari luar, jika memungkinkan, beri catatan untuk tidak menyertakan tisu dan alat makan plastik.
Selain itu, kita dapat membawakan bekal makanan dalam kotak bekal yang bisa dipakai ulang untuk anak-anak. Di rumah, mainan anak yang terbuat dari kain, kayu, atau benda-benda daur ulang, juga bisa menjadi alternatif mainan plastik.
Belanja lebih bijak
Tiap akan membeli produk, terutama makanan, ajak keluarga untuk ikut berpikir tentang kemasannya. Dapatkah kemasannya didaur ulang atau digunakan kembali? Jika tidak, lebih baik kurangi penggunaannya. Misalnya, lebih baik membeli camilan curah dengan membawa wadah sendiri daripada membeli camilan dalam kemasan kecil-kecil. Hal yang sama juga bisa kita lakukan saat membeli berbelanja dengan membawa kantong atau keranjang belanja sendiri.
Source: https://www.alodokter.com/5-tips-gaya-hidup-ramah-lingkungan-untuk-keluarga-sehat